Monday, December 23, 2013

re post from What School Never Teach - Sekolah Kehidupan

PELAJARAN HEBAT DARI SEORANG ANAK MUDA BERTARIF 2 M !!
(Kisah Langka minggu lalu)

Minggu lalu saya datang di acara ulang tahun sebuah komunitas di sebuah cafĂ© kecil di bilangan Jakarta Selatan. Ada beberapa kalangan yang hadir. Termasuk tokoh2 di balik suksesnya beberapa UKM (Baca : Usaha Kecil Miliaran) di Indonesia. Sebut saja org dibalik suksesnya d’coz . Restoran seafood yang menawarkan makanan ‘High Quality but Stupid Price’ ini selalu bikin heboh dengan ide2 gilanya! Terobosan2 nya bahkan nggak pernah kepikiran sama orang2 kaya kita.

Tapi yang menarik perhatian saya justru bukan itu. Saya tertarik justru dengan kehadiran seorang anak muda (bukan berarti saya udah tua!) yang menurut saya bertipe agak “LANGKA” dan “PERLU DILESTARIKAN”. Perkiraan saya umurnya paling baru 25-30 tahun. Dia adalah Pendiri sebuah perusahaan Digital Consultant yang membidani lahirnya merk2 besar di Indonesia melalui media sosial. Dia juga kolumnis tetap di sebuah majalah bisnis terkenal di Indonesia.

Seperti biasa saya seneng banget berguru ilmu sama orang2 kaya gini. Saya penasaran bagaimana mungkin seorang anak muda bisa bikin perusahan konsultan. Padahal kita tahu, modalnya seorang konsultan itu kan harus punya pengalaman & track record yang panjang. Dan satu2nya yang nggak bisa “dibeli” sama anak2 muda kaya begini adalah ya..pengalaman & track record itu sendiri.

Dia cerita kalau waktu lulus kuliah dulu, dia bekerja di salah satu perusahaan Konsultan asing. Perusahaan ini sangat terkenal dan menjadi konsultan beberapa perusahaan raksasa di Indonesia. Mulai dari ngurusin Marketing research sampai strategi Branding dia kerjain semua.

Nah, waktu kerja disana dia melihat ketimpangan antara perusahaan2 besar dengan para pelaku UKM. Perusahaan2 besar punya dana budget yang besar untuk mem-branding merk mereka. Bagaimana nggak sukses? Mereka didukung oleh tim ahli dan para konsultan yang memikirkan setiap langkah perusahaan2 ini secara detil dan terukur. Budgetnya juga jor2an. Perusahaan2 ini membayar hingga miliaran rupiah ke perusahaan2 konsultan untuk mengurusi Merk mereka supaya bisa menancap di pikiran konsumen Indonesia.

Bagaimana dengan UKM ? Boro2 mikirin Branding, bisa nafas Senin Kamis aja sudah syukur. Buat mikirin operasional supaya nggak minus aja sudah empot2an apalagi kalau harus bayar konsultan untuk memikirkan strategi perusahaan. Terus si anak muda ini berpikir “Bagaimana mungkin UKM lokal kita mampu bersaing sama perusahaan raksasa asing kaya gini?”. UKM lokal kita lama2 bisa babak belur harus bersaing sama merk global karena mereka hanya membuka usaha tanpa tahu strategi bisnis yang tepat.

Apa yang dia lakukan? Dia keluar dari perusahaan itu dan mendirikan sendiri perusahaan konsultan untuk para UKM supaya bisa bersaing sama merk2 asing ini. Ia pasang tarif SEIKHLASNYA! Kadang pernah dibayar 2 M. 2 M ini bukan 2 Miliar, Tapi singkatan dari : Makasih Masss!!

Dia juga keliling ke kampus2 mengajari para mahasiswa yang mau jadi wirausaha muda untuk belajar branding. Dia meninggalkan gaji dan karir bagusnya di perusahaan lamanya untuk menjalani sebuah idealisme yang nggak tau kemana arah masa depannya. Padahal Karir dan gaji tinggi adalah idaman setiap anak2 muda.

Singkat cerita, setelah sekian tahun, perusahaan kecil yang ia dirikan itu akhirnya mulai dikenal banyak orang. Bahkan perusahaannya sekarang ini mengerjakan project klien2 kelas kakap. Belasan perusahaan besar di Indonesia kini memakai jasa perusahaannya. Jadilah perusahaan ini salah satu perusahaan konsultan yang cukup disegani.

Namun walaupun begitu, sampai hari ini dia tetap keliling ke kampus2 dan UKM untuk mengajarkan strategi branding kepada para mahasiswa. Apalagi dia mendalami secara khusus “Digital Campaign” untuk bisnis2 UKM.

Nah apa yang menarik dari cerita ini bagi saya?

Semakin hari saya semakin sering denger berita anak2 muda seperti ini. Anak2 muda yang meninggalkan karir dan gaji besarnya untuk sebuah idealisme sosial yang belum tentu ada duitnya. Malah ada lagi cerita seorang anak muda yang sudah berbisnis dengan berbagai strategi namun belum juga berhasil2. Akhirnya justru ia berubah haluan dari niat bisnis menjadi niat sosial. Ia mengajari para narapidana di penjara berbagai keterampilan kerajinan tangan untuk dijual sehingga bisa merubah kondisi ekonomi para narapidana itu. Tapi justru dari situ akhirnya ia menjadi seorang jutawan muda. Hasil kerajinan tangan buatan para narapidana itu malah akhirnya mendunia.

Mereka ini adalah gelombang baru para SOCIAL ENTERPRENEUR yang memiliki tujuan sosial yang kuat dan merasa harus berbuat sesuatu yang memberikan Impact social ke masyarakat . Buat mereka sukses itu punya definisi lain. Bukan uang atau materi. Tapi seberapa besar impact sosial yang bisa mereka berikan ke masyarakat. Sementara kita masih sibuk mengumpulkan uang untuk bisa jalan2 keluar negri sambil rajin mengupload foto hasil jalan2 kita itu di media sosial, mereka justru turun tangan ke masyarakat memenuhi panggilan jiwa mereka untuk membantu sesama.
Mereka inilah orang2 yang”SUDAH SELESAI DENGAN DIRINYA”.

Tapi yang lebih menarik dan aneh, begitu mereka merubah tujuan hidupnya dari cari uang menjadi menolong orang lain, justru rezeki mereka malah semakin melimpah dan tak terbendung. Jadilah mereka orang2 yang tidak hanya Sukses tapi juga Mulia.

Pulang dari acara itu, saya jadi malu sendiri sama diri saya…!!!

No comments:

Post a Comment