Wednesday, January 15, 2014

Late post : Welcome 2014

Tawaran sebagai pendamping sukarela di kelas bermain usia 3 tahun tempat putri saya belajar merupakan hadiah awal tahun 2014 yang mengasyikan. Sebuah kehormatan bagi seorang ibu rumah tangga macam saya. Semua berawal sejak setahunyang lalu, beberapa bulan setelah saya pindah ke kota Miri, Serawak. Lingkungan tempat saya tinggal tidak memberi cukup peluang bagi  Sita, putri saya , untuk memiliki teman bermain. Setelah diskusi seru dengan si kecil, kami berdua sibuk berkeliling kota mencari sekolah terbaik yang Sita sukai. Bukan perkara mudah, kebanyakan sekolah tadika menggunakan bahasa pengantar Mandarin, atau letak sekolah yang terlalu jauh dari rumah tinggal kami. Banyak doa dipanjatkan dalam tiap upaya mencari. Hingga suatu hari doa kami terkabul, sebuah sekolah tadika dibangun persis di seberang rumah. Too good to be true.
Saya dan suami beserta Sita bergegas mendatangi sekolah tersebut saat open house. Langsung mendaftar dan bagian terbaiknya adalah pihak sekolah bersedia membantu Sita dengan kendala bahasa. Saya pun di izinkan untuk mendampingi Sita belajar hingga Sita cukup mandiri. Sekolah yang sangat ramah anak dan mengerti kebutuhan setiap muridnya. Bukan kebetulan juga jika kemudian saya berteman baik dengan para pengajar dan pemilik sekolah. Tidak jarang kepala sekolah mengundang  saya dalam suatu diskusi singkat untuk mendapatkan ide atau input untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar sambil bermain di kelas.
Kembali ke awal cerita, saya pun mulai mendampingi kelas bermain usia 3 tahun, sementara Sita mulai belajar di kelas 4 tahun. Bertemu dengan anak-anak dengan beragam latar belakang budaya dan bahasa sungguh menyenangkan. Ada yang menangis, ada yang langsung merasa nyaman dengan suasana di salam kelas, ada yang diam mematung mengamati sekitar sambil mencoba beradaptasi. Dengan cepat saya mendampingi suatu kelompok kecil, dan guru pembimbing utama memberikan instruksi bermain di tengah kelas. Membujuk yang merajuk, memeluk yang menangis, membuatkan susu, membantu berlatih menggunakan toilet, mendampingi bermain, membimbing saat makan bersama. Hanya satu kata untuk menggambarkan semua situasi itu, unforgettable!
Semoga kelak upaya sederhana ini berbuah manis. Bukan saya yang mengajari kanak-kanak kecil itu. Merekalah yang mengajari saya arti sebuah kepercayaan, hangatnya pelukan, indahnya senyuman, semua hal berharga yang tidak dapat dibeli dengan uang. Saya sungguh beruntung. Selamat datang 2014.


Whied bernadete
January 3rd, 2014

No comments:

Post a Comment